Senin, 24 September 2012

Pengalaman mengatasi Masalah Bad Sector Hardisk

Beberapa hari yang lalu saya service komputer dan laptop yang mengalami permasalahan yang hampir sama, yaitu kerusakan pada hardisk (HDD). Karena terdapat bad sector di hardisk tersebut, komputer tidak bisa masuk windows atau berhenti loading sebelum masuk windows. Berikut pengalaman, beberapa tips dan sharing yang semoga bermanfaat.

Pada awalnya saya mengira masalah tidak bisa masuk windows karena memory (RAM) atau juga Motherboard, tetapi setelah di periksa lebih lanjut, ternyata terdapat bad sector (bagian hardisk yang rusak) di hardisknya. Dengan adanya bad sector, akses hardisk menjadi sangat lambat dan tidak jarang akan berhenti sehingga komputer terkesan “hang” ( not responding ).

Memeriksa adanya Bad Sector

Ada berbagai cara untuk memeriksa dan memastikan apakah ada bad sector di hardisk komputer atau laptop kita, tergantung seberapa jauh permasalahan yang kita alami. Berikut penjelasan lebih detailnya.
  • Jika kita masih bisa masuk windows, gunakan software gratis seperti HDTune dan juga HDDScan yang memang dibuat untuk melakukan scan hardisk dan memeriksa apakah ada bad sector (selengkapnya bisa membaca artikel saya terdahulu Periksa kondisi hardisk komputer anda ). Selain itu bisa juga menggunakan Easeus Partition Master Home Edition, disana ada menu untuk memeriksa hardisk (Check Partition, selengkapnya ada di artikel saya : Memperbaiki Hard disk yang terkena Bad Sector)
  • Jika tidak bisa masuk windows, bisa dibagi menjadi 2 hal sebagai berikut :
    1. Jika Masih ada komputer/laptop lain (jika belum ada, bisa pinjam), lepas hardisk yang bermasalah (jangan dilakukan jika masih ada waktu garansi) dan pasang hardisk di komputer/laptop yang masih normal. Untuk hardisk laptop, kita bisa menggunakan kabel USB 2.0 to SATA/IDE (bisa dibeli di toko accesories komputer dg harga sekitar Rp.60.000-an). Selanjutnya kita bisa melakukan scan atau recovery melalui windows dengan software gratis yang saya sebut sebelumnya.
    2. Jika kita tidak punya (tidak ada) komputer atau laptop lain, siapkan bootable CD atau USB yang berisi tools-tools untuk memeriksa hardisk, semisal UBCD4Win, Hiren’s Boot CD, Wondershare Live Boot, linux live CD seperti ubuntu dan sebagainya. Gunakan Tools yang ada untuk memeriksa kondisi hardisk
Meskipun kita bisa mengecek melalui bootable CD/USB di komputer sendiri, tetapi saya tetap merekomendasikan melakukan pengecekan di komputer atau laptop lain, kecuali hardisk masih dalam masa garansi. Karena dengan memasang di komputer lain, ada beberapa kelebihan seperti akses relatif lebih cepat, mudah mencoba dengan berbagai software lain yang bisa di install di windows, respond komputer juga lebih cepat ketika memeriksa.
Ketika Hardisk terdeteksi adanya bad sector, langkah pertama adalah segera menyelamatkan atau melakukan backup data penting, baik disimpan di CD/DVD, Flashdisk, Hardisk Eksternal atau hardisk komputer lain. Jika bad sector mulai banyak terlihat, disarankan untuk menghentikan scan dan segera backup data-data penting terlebih dahulu. Karena dengan scan lebih dalam, ada kemungkinan (meskipun kecil) menambah bad sector di hardisk.

Menyelamatkan Data di Hardisk

Salah satu tantangan terbesar ketika hardisk rusak (terdapat bad sector) adalah menyelamatkan data atau dokumen didalamnya. Apalagi biasanya pengguna jarang melakukan backup data ke media lain seperti CD atau DVD. Untuk mempermudah proses menyelamatkan (recovery) data yang ada di hardisk, pasang hardisk di komputer lain. Asalkan hardisk masih terdeteksi, recovery data kemungkinan masih bisa dilakukan.
Ketika hardisk sudah terpasang di komputer lain dan sudah terdeteksi, gunakan software recovery yang bisa kita dapatkan di internet. Salah satu yang bagus adalah Easeus Data Recovery Wizard. Dengan software ini saya berhasil menyelamatkan data dari hardisk yang sudah cukup parah. Software lainnya yang bisa kita gunakan adalah MiniTool Data Recovery Wizard.

Jika tidak ada komputer atau laptop lain, bisa kita coba menyelamatkan data melalui media seperti Bootable CD/USB (Live CD) yang berisi utility atau program yang bisa digunakan untuk memeriksa dan menyelamatkan (recovery) data. Saat ini banyak yang bisa kita gunakan, misalnya Ultimate Boot CD, UBCD4Win, System RescueCD, Wondershare Live CD, Mini PE, CD Linux Ubuntu dan sejenisnya.
Jika hardisk tidak terdeteksi lagi ketika dipasang di komputer lain, maka proses recovery bukan pekerjaan yang mudah. Karena kemungkinan harus membuka hardisk dan ini memerlukan keahlian dan peralatan khusus. Saya sendiri belum pernah recovery sampai seperti ini.

Memperbaiki Hardisk Bad Sector

Ketika data-data penting di hardisk sudah berhasil diselamatkan, langkah selanjutnya adalah mengatasi atau memperbaiki hardisk yang terdapat bad sector. Meskipun tidak semua bad sector bisa diperbaiki (terutama jika sebabnya kerusakan fisik), untuk bad sector yang ringan, bisa kita atasi dengan salah satu cara berikut :
  • Menggunakan tools Scan Disk bawaan windows. Untuk drive selain sistem operasi (misalnya drive D:, E: dst), kita bisa langsung klik kanan driver tersebut melalui windows Explorer > Properties dan dari tab Tools, bagian Error-checking klik Check Now..
    Selain melalui Windows Explorer kita juga bisa langsung melalui command prompt (DOS) memalui perintah ChkDsk /R X: (X silahkan diganti dengan drive yang ingin di perbaiki/cek jika ada bad sector-nya).
  • Full format drive tersebut (ingat, ketika full format, maka data di dalamnya akan hilang dan kemungkinan tidak bisa di recovery lagi), baik melalui windows atau dengan software semisal Easeus Partition Master. Dengan software seperti easeus proses lebih cepat
  • Ketika dengan Scandisk atau Full format juga belum bisa menghilangkan bad sector, kita bisa menggunakan Low Level Format (efeknya data sudah tidak akan bisa di recovery lagi). Low level format dengan software ini hanya bisa untuk satu hardisk, tidak per drive, sehingga seluruh isi hardisk akan di “putihkan” alias benar-benar dikosongi lagi.
  • Menggunakan software-software “advanced” berbasis DOS, seperti misalnya Active Kill Disk, HDAT2, DiskWipe, MHDD dan sebagainya. Bagi yang belum familiar dengan masalah hardisk, mungkin perlu pemandu yang lebih paham menggunakan software semacam itu.
  • Menggunakan software-software bawaan pembuat hardisk tersebut. Bisa di cek langsung di website pembuat hardisk seperti seagate, Western Digital, Maxtor, Hitachi, Samsung dan lainnya.
Dengan cara diatas, 2 PC yang saya service alhamdulillah data-data penting berhasil di recovery. Untuk hardisk komputer desktop, dengan full format biasa bad sector bisa hilang, sedangkan untul hardisk notebook, karena bad sector sepertinya cukup parah dan sangat banyak, akhirnya belum bisa di perbaiki lagi, sehingga harus ganti dengan hardisk baru.
Ketika beberapa cara diatas hardisk masih tetap rusak atau terdapat bad sector, kemungkinan kerusakan hardisk sudah parah (bisa jadi kerusakan permukaan/fisik), dan sepertinya memang harus mengganti dengan hardisk yang baru. Semoga beberapa tips diatas bisa membantu yang sedang mengalami masalah bad sector atau sebagai tambahan informasi bagi kita, jika ada masukan, pertanyaan seputar masalah ini silahkan disampaikan melalui komentar atau langsung email.

5 Software Gratis membuat Bootable USB Windows


Kini untuk melakukan installasi windows, bisa dengan mudah kita lakukan melalui USB Flashdisk. Hal ini sangat bermanfaat, karena mungkin sebagian PC/laptop yang dimiliki tidak tersedia CD/DVD Rom, sehingga alternatifnya kita harus menggunakan media lain seperti USB Flash drive, SD card, eksternal HDD dan lainnya.

Selain alternatif dari CD atau DVD, menggunakan media berbasis USB lebih menghemat space, karena bisa kita buat hanya ketika diperlukan saja dan juga kita hapus. Sehingga tidak perlu keping CD atau DVD yang rentan akan kerusakan. Berikut koleksi software gratis yang bisa kita gunakan untuk membuat Bootable USB, baik untuk installasi windows.

WinUSB Maker

WinUSB Maker merupakan software portable untuk membuat media penyimpan eksternal seperti USB Flashdisk atau eksternal HDD menjadi bootable dan dapat digunakan untuk memindah file setup (installasi) windows ke USB.

Beberapa Fitur WinUSB Maker antara lain:
  • Backup dan Restore (termasuk MBR, Master Boot Record) dari USB Drive
  • Di design dengan keamanan maksimum, untuk menghindari errir dan mencegah kesalahan memformat windows
  • Dapat bekerja dengan Windows dalam DVD, Folder atau ISO Image
  • Memformat USB dalam file sistem NTFS
  • Dapat membuat DOS/GRLDR bootable USB Disk
  • Copy file dengan level kecepatan maksimum
  • MEndukung perangkat yang lebih dari 1 TB
Selain itu terdapat berbagai fitur lainnya, selengkapnya bisa mengunjungi halaman WinUSB Maker. Program ini dapat berjalan di windows Vista,7,8 dan server 2008/2011 (dan memerlukan .Net Framework 3.5)
Download WinUSBMaker.7z ( ~ 1.3 MB)

Windows 7 SBB Tool

Program kecil dan portable ini dapat digunakan untuk membuat bootable USB windows 7, tidak hanya USB Flashdisk, tetapi mendukung SD Card. Untuk membuat bootable USB, kita tidak bisa menggunakan ISO Image (file ISO) dari windows 7, tetapi kita harus manual menentukan lokasi folder windows tersebut (sebelumnya bisa kita copy dari DVD ke hardisk).

Download Windows 7 SBB Tool ( 245 KB)

Passcape ISO Burner

Program kecil dan juga portable PAsscape ISO Burner merupakan aplikasi untuk membuat bootable disk dan juga USB dari berbagai file ISO, tidak hanya windows. Dapat digunakan untuk membuat bootable CD/DVD, perangkat USB (Memory Stick, USB Flashdisk, CompactFlash, Secure Digital USB Hard disk dan lainnya).

Beberapa fiturnya antara lain:
  • Memindah file ISO ke CD/DVD dan USB drive
  • Membuat bootable media
  • Extract isi file ISO ke hardisk
  • Antarmuka yang sederhana
Program ini dapat berjalan di windows XP keatas. Download Passcape ISO Burner ( 314 KB)

A Bootable USB

Aplikasi dari aksvg.com ini merupakan program pembuat bootable USB untuk menginstall windows 7. Setelah dijalankan, kita bisa memilih lokasi install file (saya sarankan memilih lokasi yang sama dengan A Bootable USB, sehingga bisa menjadi portable). Untuk membuat bootable USB WIndows 7 diperlukan minimal 4 GB USB.

Aplikasi ini dapat menggunakan DVD Windows 7 atau file ISO. Dan dapat berjalan di windows Vista, server 2008 atau windows 7. Untuk menjalankanya, kita harus melalui 3 langkah, Check USB Drive, Format USB Drive dan memilih DVD atau ISO. Sayangnya setelah saya coba di windows 7 ( versi 0.9.0.4), ketika langkah format USB, proses ini terhenti sehingga belum bisa saya teruskan dan harus menutup dengan End Task. Mungkin dari menu Options perlu dicoba setting lain ketika format USB.
Download A Bootable USB ( 996 KB)

Novicorp WinToFlash

Aplikasi ini sudah ada cukup lama, dan tergolong bagus untuk membuat bootable USB. Tidak seperti kebanyakan aplikasi sebelumnya yang hanya mendukung windows vista atau 7, WinToFlash dapat digunakan untuk membuat bootable USB windows XP/2003/Vista/2008/7/8.

Beberapa Fitur WinToFlash antara lain:
  • Memindah installasi windows XP/2003/Vista/2008/7/8 dari CD/DVD ke USB Flash drive
  • Memindah WinPE ke USB
  • Membuat USB Flash drive dengan Bootloader darurat untuk windows XP/2003
  • Memindah MS_DOS ke USB
  • Membuat USB berisi windows XP/2003 Recovery COnsole
Program ini dapat berjalan di Windows XP/2003/Vista/2008/7 dan juga windows 8. Tersedia antarmuka dalam bahasa Indonesia, sehingga bagi yang kesulitan menggunakan bahas Inggris, aplikasi ini akan sangat membantu.
Download WinToFlash ( 6.9 MB)
Untuk mengatur agar komputer bisa booting dari USB silahkan membaca artikel saya sebelumnya disini Bagaimana mengatur BIOS agar Komputer Booting dari USB Flashdisk ?

Pengalaman mengatasi Masalah Bad Sector Hardisk

Beberapa hari yang lalu saya service komputer dan laptop yang mengalami permasalahan yang hampir sama, yaitu kerusakan pada hardisk (HDD). Karena terdapat bad sector di hardisk tersebut, komputer tidak bisa masuk windows atau berhenti loading sebelum masuk windows. Berikut pengalaman, beberapa tips dan sharing yang semoga bermanfaat.

Pada awalnya saya mengira masalah tidak bisa masuk windows karena memory (RAM) atau juga Motherboard, tetapi setelah di periksa lebih lanjut, ternyata terdapat bad sector (bagian hardisk yang rusak) di hardisknya. Dengan adanya bad sector, akses hardisk menjadi sangat lambat dan tidak jarang akan berhenti sehingga komputer terkesan “hang” ( not responding ).

Memeriksa adanya Bad Sector

Ada berbagai cara untuk memeriksa dan memastikan apakah ada bad sector di hardisk komputer atau laptop kita, tergantung seberapa jauh permasalahan yang kita alami. Berikut penjelasan lebih detailnya.
  • Jika kita masih bisa masuk windows, gunakan software gratis seperti HDTune dan juga HDDScan yang memang dibuat untuk melakukan scan hardisk dan memeriksa apakah ada bad sector (selengkapnya bisa membaca artikel saya terdahulu Periksa kondisi hardisk komputer anda ). Selain itu bisa juga menggunakan Easeus Partition Master Home Edition, disana ada menu untuk memeriksa hardisk (Check Partition, selengkapnya ada di artikel saya : Memperbaiki Hard disk yang terkena Bad Sector)
  • Jika tidak bisa masuk windows, bisa dibagi menjadi 2 hal sebagai berikut :
    1. Jika Masih ada komputer/laptop lain (jika belum ada, bisa pinjam), lepas hardisk yang bermasalah (jangan dilakukan jika masih ada waktu garansi) dan pasang hardisk di komputer/laptop yang masih normal. Untuk hardisk laptop, kita bisa menggunakan kabel USB 2.0 to SATA/IDE (bisa dibeli di toko accesories komputer dg harga sekitar Rp.60.000-an). Selanjutnya kita bisa melakukan scan atau recovery melalui windows dengan software gratis yang saya sebut sebelumnya.
    2. Jika kita tidak punya (tidak ada) komputer atau laptop lain, siapkan bootable CD atau USB yang berisi tools-tools untuk memeriksa hardisk, semisal UBCD4Win, Hiren’s Boot CD, Wondershare Live Boot, linux live CD seperti ubuntu dan sebagainya. Gunakan Tools yang ada untuk memeriksa kondisi hardisk
Meskipun kita bisa mengecek melalui bootable CD/USB di komputer sendiri, tetapi saya tetap merekomendasikan melakukan pengecekan di komputer atau laptop lain, kecuali hardisk masih dalam masa garansi. Karena dengan memasang di komputer lain, ada beberapa kelebihan seperti akses relatif lebih cepat, mudah mencoba dengan berbagai software lain yang bisa di install di windows, respond komputer juga lebih cepat ketika memeriksa.
Ketika Hardisk terdeteksi adanya bad sector, langkah pertama adalah segera menyelamatkan atau melakukan backup data penting, baik disimpan di CD/DVD, Flashdisk, Hardisk Eksternal atau hardisk komputer lain. Jika bad sector mulai banyak terlihat, disarankan untuk menghentikan scan dan segera backup data-data penting terlebih dahulu. Karena dengan scan lebih dalam, ada kemungkinan (meskipun kecil) menambah bad sector di hardisk.

Menyelamatkan Data di Hardisk

Salah satu tantangan terbesar ketika hardisk rusak (terdapat bad sector) adalah menyelamatkan data atau dokumen didalamnya. Apalagi biasanya pengguna jarang melakukan backup data ke media lain seperti CD atau DVD. Untuk mempermudah proses menyelamatkan (recovery) data yang ada di hardisk, pasang hardisk di komputer lain. Asalkan hardisk masih terdeteksi, recovery data kemungkinan masih bisa dilakukan.
Ketika hardisk sudah terpasang di komputer lain dan sudah terdeteksi, gunakan software recovery yang bisa kita dapatkan di internet. Salah satu yang bagus adalah Easeus Data Recovery Wizard. Dengan software ini saya berhasil menyelamatkan data dari hardisk yang sudah cukup parah. Software lainnya yang bisa kita gunakan adalah MiniTool Data Recovery Wizard.

Jika tidak ada komputer atau laptop lain, bisa kita coba menyelamatkan data melalui media seperti Bootable CD/USB (Live CD) yang berisi utility atau program yang bisa digunakan untuk memeriksa dan menyelamatkan (recovery) data. Saat ini banyak yang bisa kita gunakan, misalnya Ultimate Boot CD, UBCD4Win, System RescueCD, Wondershare Live CD, Mini PE, CD Linux Ubuntu dan sejenisnya.
Jika hardisk tidak terdeteksi lagi ketika dipasang di komputer lain, maka proses recovery bukan pekerjaan yang mudah. Karena kemungkinan harus membuka hardisk dan ini memerlukan keahlian dan peralatan khusus. Saya sendiri belum pernah recovery sampai seperti ini.

Memperbaiki Hardisk Bad Sector

Ketika data-data penting di hardisk sudah berhasil diselamatkan, langkah selanjutnya adalah mengatasi atau memperbaiki hardisk yang terdapat bad sector. Meskipun tidak semua bad sector bisa diperbaiki (terutama jika sebabnya kerusakan fisik), untuk bad sector yang ringan, bisa kita atasi dengan salah satu cara berikut :
  • Menggunakan tools Scan Disk bawaan windows. Untuk drive selain sistem operasi (misalnya drive D:, E: dst), kita bisa langsung klik kanan driver tersebut melalui windows Explorer > Properties dan dari tab Tools, bagian Error-checking klik Check Now..
    Selain melalui Windows Explorer kita juga bisa langsung melalui command prompt (DOS) memalui perintah ChkDsk /R X: (X silahkan diganti dengan drive yang ingin di perbaiki/cek jika ada bad sector-nya).
  • Full format drive tersebut (ingat, ketika full format, maka data di dalamnya akan hilang dan kemungkinan tidak bisa di recovery lagi), baik melalui windows atau dengan software semisal Easeus Partition Master. Dengan software seperti easeus proses lebih cepat
  • Ketika dengan Scandisk atau Full format juga belum bisa menghilangkan bad sector, kita bisa menggunakan Low Level Format (efeknya data sudah tidak akan bisa di recovery lagi). Low level format dengan software ini hanya bisa untuk satu hardisk, tidak per drive, sehingga seluruh isi hardisk akan di “putihkan” alias benar-benar dikosongi lagi.
  • Menggunakan software-software “advanced” berbasis DOS, seperti misalnya Active Kill Disk, HDAT2, DiskWipe, MHDD dan sebagainya. Bagi yang belum familiar dengan masalah hardisk, mungkin perlu pemandu yang lebih paham menggunakan software semacam itu.
  • Menggunakan software-software bawaan pembuat hardisk tersebut. Bisa di cek langsung di website pembuat hardisk seperti seagate, Western Digital, Maxtor, Hitachi, Samsung dan lainnya.
Dengan cara diatas, 2 PC yang saya service alhamdulillah data-data penting berhasil di recovery. Untuk hardisk komputer desktop, dengan full format biasa bad sector bisa hilang, sedangkan untul hardisk notebook, karena bad sector sepertinya cukup parah dan sangat banyak, akhirnya belum bisa di perbaiki lagi, sehingga harus ganti dengan hardisk baru.
Ketika beberapa cara diatas hardisk masih tetap rusak atau terdapat bad sector, kemungkinan kerusakan hardisk sudah parah (bisa jadi kerusakan permukaan/fisik), dan sepertinya memang harus mengganti dengan hardisk yang baru. Semoga beberapa tips diatas bisa membantu yang sedang mengalami masalah bad sector atau sebagai tambahan informasi bagi kita, jika ada masukan, pertanyaan seputar masalah ini silahkan disampaikan melalui komentar atau langsung email.

Berbagai teknik membasmi virus komputer

teknik basmi virus
Salah satu fungsi antivirus adalah mencegah virus menginfeksi komputer. Meski saat ini banyak antivirus yang mempunyai proactive detection ( kemampuan mendeteksi virus baru yang belum masuk database virus ) yang bagus, tetapi jika komputer sudah terinfeksi virus, biasanya antivirus yang ter-install tidak bisa berbuat banyak.
Mengapa seperti itu ? Ya, jika Komputer sudah terinfeksi virus, biasanya hal pertama yang dilakukan virus adalah menon-aktifkan antivirus yang ada, jika tidak berhasil maka virus akan mencegah antivirus untuk menghapus dirinya. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi ?

Ada beberapa cara jika komputer sudah terinfeksi virus, dan virus yang sudah terinstall tidak sanggup menanganinya.
1. Install atau gunakan antivirus lain
Jika masih bisa di install Antivirus lain, maka sebaiknya di coba. Gunakan program antivirus yang terbaru, langsung scan jika sudah selesai install atau akan lebih baik jika di update terlebih dahulu. Mungkin untuk kebanyakan antivirus hal ini tidak berhasil, karena virus biasanya sudah mengantisipasi hal ini.
Alternatifnya, gunakan antivirus baru. Misalnya RISING Antivirus 2008 Free Edition, yang baru saja di release. Antivirus ini cukup bagus, sebelumnya saya pernah menginstall komputer teman dengan Avira yang ternyata sudah terkena virus, sehingga installasi tidak berhasil. Kemudian saya coba antivirus ini dan bisa mendeteksi virus yang menginfeksi komputer.
2. Scan Hardisk di Komputer lain
Jika mempunyai beberapa komputer atau ada teman yang mempunyai komputer dengan antivirus yang selalu update, maka cobalah scan di komputer tersebut. Cara terbaik adalah dengan melepas hardisk dan dipasang di komputer teman tersebut, kemudian baru di scan secara menyeluruh.
Hal ini memang memerlukan ilmu tentang pasang memasang hardisk (teknis mengenai perangkat komputer), sehingga mungkin jika belum pernah akan mengalami kesulitan. Sebaiknya ditanyakan ke teman yang lebih tahu. Selain itu hal ini biasanya tidak bisa dilakukan di Laptop yang masih garansi, karena jika melepas hardisk, maka biasanya merusak label garansi di Laptop tersebut. Jadi mungkin dengan cara ketiga.
3. Scan dengan antivirus di Bootable CD
Bootable CD yang dimaksud disini merupakan CD yang berisi sistem operasi (baik sederhana maupun kompleks) yang bisa dijalankan komputer tanpa memerlukan hardisk. Dengan begitu, semua program yang ada di hardisk, termasuk virus dijamin tidak bisa berjalan, tetapi bisa diakses melalui Bootable CD ini.
Ada beberapa Bootable CD Gratis yang sudah disertakan antivirus dan bisa dimanfaatkan, antara lain :
  • Ultimatebootcd (UBCD), Bootable CD ini berbasis DOS, sehingga mungkin bagi yang belum terbiasa akan kesulitan. Selain itu Antivirus yang disertakan hanya F-Prot Antivirus for DOS ( Virus definition: 4 May 2007), McAfee Antivirus Scanner 4.40.0 (Virus definition: 3 May 2007) dan BugHunter. Sehingga sepertinya tidak mencukupi karena tidak update lagi. Download dan selengkapnya di http://www.ultimatebootcd.com
  • UBCD4Win (Ultimate Boot CD for Windows). Ini merupakan pengembangan dari UBCD, dan sudah berbasis windows XP sehingga lebih memudahkan penggunanya. Tetapi untuk membuat Bootable CD-nya diperlukan CD Instalasi Windows XP. Ukurannya cukup besar, yaitu sekitar 230 MB. Informasi selengkapnya bisa dibaca artikel tentang UBCD for Windows disini. Untuk download bisa didapat di http://www.ubcd4win.com.
  • AntiVir Rescue System, Bootable CD ini berbasis Linux. Dibanding Bootable CD sebelumnya, AntiVir Rescue System merupakan Bootable CD yang khusus menangani virus, selain itu aplikasi ini selalu update, bahkan mungkin setiap hari selalu ada tambahan virus baru, sehingga sangat bermanfaat. Download di http://www.avira.com/en/support/support_downloads.html
Jika hanya digunakan untuk menangani virus, maka AntiVir Rescue System lebih unggul. Selain besarnya hanya sekitar 55 MB (UBCD4Win sekitar 230 MB) AntiVir Rescue System senantiasa update, sehingga lebih mampu mendeteksi virus-virus baru. Tetapi jika memerlukan aplikasi lain, untuk perbaikan, recovery, mengecek hardware dan lainnya, maka UBCD4Win jelas lebih unggul.
Tetapi sayang untuk AntiVir Rescue System, ketika saya mencoba versi 11 Juli 2008 kemarin belum bisa digunakan, dan muncul tulisan bahwa ini versi DEMO. Setelah cai-cari informasi di forum, sepertinya memang ada yang salah dengan filenya (ISO). Dan sepertinya perbaikan baru akan dirilis September 2008 nanti. Sampai saat ini saya belum mencobanya lagi
4. Scan dan hapus virus secara manual
Cara ini bisa dilakukan bagi yang sudah cukup familiar dengan Sistem operasi khususnya windows, berbagai teknik virus (menyebar, menginfeksi dll), berbagai informasi tentang file atau directory komputer dan lainnya. Cara ini sebaiknya dilakukan melalui Bootable CD ( bisa digunakan Bootable CD dari cara ke 3 diatas atau dengan Linux Live CD seperti Ubuntu, Knoppix dan lainnya.
5. Install ulang
Ini mungkin alternatif terakhir jika cara-cara diatas tidak bisa atau ingin cara cepat. Tetapi dengan selesainya install ulang tidak menjamin komputer bebas virus lagi, bisa saja virus menginfeksi program lainnya yang di install kemudian. Selain itu jika kita sudah meng-install program komputer yang cukup banyak, maka bisa jadi install ulang memerlukan waktu cukup lama dan melelahkan.
Cara ini mungkin juga tidak bisa dilakukan jika komputer/laptop sudah di install Sistem operasi sejak kita beli (Software OEM), karena biasanya tidak disertakan CD Instalasinya. Yang jelas jika ingin menginstall ulang, pastikan CD Driver komputer/laptop sudah tersedia. Selain itu sebaiknya diketahui dulu virus apa yang menginfeksi komputer sebelum menginstall ulang.
Cara Lain ?
Ya mungkin masih ada cara lain, seperti scan online, format hardisk (cara ekstrim sepertinya..) atau cara-cara lain. Jika ada masukan cara lain membasmi virus yang terlanjur menginfeksi komputer silahkan dilengkapi.
Semoga artikel ini bermanfaat (http://ebsoft.web.id).

overclock

Lewahjam atau overklok adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada cara untuk membuat suatu perangkat untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut. Prinsipnya adalah membuat kinerja lebih tinggi. Tetapi perlakuan ini beresiko menyebabkan kestabilan sistem yang berkurang sampai rusaknya periferal computer yang dilewahjamkan. Lewahjam biasanya dipraktikkan oleh para pengguna PC untuk "memaksa" periferal komputer bekerja di atas kemampuan standar yang ditentukan pabrikannya dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kinerja komputer.
Perangkat PC yang di-overclock sama saja dengan dipaksa melebihi kemampuan aslinya. Namun, overclock PC ini, selain membuat perangkat sistem menjadi tak stabil, dapat membuat kerusakan pada perangkat keras, terutama Mainboard, RAM, dan Prosesor.
Untungnya sekarang banyak perangkat keras yang dibuat dengan fabrikasi yang sudah handal untuk keperluan overclock, sehingga apabila dengan wawasan pengertian dan pengalaman overclock, itu kerusakan pada saat overclock dapat diminimaliasi.
Menurunnya tingkat kestabilan PC karena overclock bisa disebabkan oleh buruknya kualitas power supply unit (PSU), memori, dan atau mainboard. Untuk menghindari ketidakstabilan tersebut cobalah untuk mengganti power supply dengan kualitas yang baik dan cukup untuk menyuplai daya yang dibutuhkan oleh PC, dan perhatikan keadaan PC (Monitoring Hardware) selalu agar dapat mengetahui kesehatan PC kita karena hardware kita dalam keadaan ter-overclock. Memori dengan kualitas baik dan dapat membantu kestabilan PC, motherboard yang bagus dan memadai dengan bios yang lengkap. Untuk perangkat keras dengan kualitas memadai dan bagus untuk dioverclock tidak selalu berharga mahal.
Kerusakan perangkat keras karena dioverclock terutama disebabkan oleh panas yang berlebih untuk menghindarinya banyak cara yang bisa dikerjakan misalnya memperbaiki sistem aliran udara dalam casing, memperbaiki heatsink cpu/chipset/vga dengan cara lapping atau bahkan menggantinya dengan pendingin berkualitas yang sekarang banyak dijual di toko-toko komputer di Indonesia. Sistem pendinginan ada banyak macamnya seperti HSF (Heat Sink Fan) standar yang umum digunakan dimana pendinginan berasal dari kipas (Fan), Water Cooling, sampai yang ekstrem seperti menggunakan bong (Liquid Nitrogen [-280C] sampai Liquid Helium[-300C])dan dry ice atau peltier

Tips meng-upgrade Komputer

upgrade computer
Dengan semakin pesatnya perkembangan komputer dan software (aplikasi) yang digunakan, kadang “memaksa” kita sebagai pengguna komputer untuk senantiasa meningkatkan kemampuan komputernya. Spesifikasi komputer standard yang dibeli 2 atau 3 tahun lalu, mungkin jika digunakan untuk aplikasi-aplikasi saat ini mulai terasa lambat.
Bisa saja membeli komputer baru dan komputer lama dijual. Tetapi harga komputer lama tersebut mungkin akan menurun tajam, maka alternatifnya adalah meng-upgrade komponen komputer. Apa saja yang perlu di upgrade dan bagaimana tips memilih komponen komputer yang tepat?

Disini saya hanya akan membahas 3 komponen utama yang paling berpengaruh ke kinerja komputer atau aplikasi yang dijalankan di Komputer, yaitu : Memory (RAM), CPU (Processor) dan VGA (Kartu grafis). Meski komponen lain seperti hardisk dan motherboard juga berpengaruh, tetapi 3 komponen tersebut yang pengaruhnya paling besar. Berikut penjelasan masing-masing dan pengaruhnya di komputer.

UPGRADE MEMORY (RAM)
Memory komputer merupakan komponen yang mudah untuk diupgrade. Untuk mengecek berapa besar memory komputer, klik kanan My Computer > Properties akan tampil informasi tentang komputer dan memory yang digunakan (Windows). Tapi yang tertera adalah memory yang digunakan windows, karena bisa saja sebagian kapasitasnya dibagi dengan VGA di motherboard.
Memory sangat berpengaruh ke kinerja komputer, karena setiap memproses aplikasi yang ada di hardisk, akan selalu disimpan terlebih dahulu di Memory dan baru di proses oleh Processor. Jika menggunakan Windows XP dan memory komputer hanya 128 MB, maka untuk menjalankan program-program standard saja kemungkinan akan terasa berat. Jika menjalankan aplikasi seperti Corel Draw, Photoshop dan aplikasi grafik lainnya dengan Memory 256 MB pun kurang optimal.
Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan Memory, bisa di cek melalui Task Manager (Ctrl+Alt+Del), kemudian dilihat bagian tab Performance > PF Usage. Jika dipakai menjalankan beberepa aplikasi komputer dan memory yang terpakai hampir selalu penuh, maka upgrade Memory bisa meningkatkan performance cukup besar.

Untuk mengupgrade memory, tinggal membeli memory yang sesuai dengan memory komputer, dan memasang disamping memory yang sudah ada, karena biasanya disediakan minimal 2 slot Memory (tempat memasang memory). Yang perlu diperhatikan adalah jenis memory yang digunakan. Untuk komputer lama, biasanya masih menggunakan SDRAM, sedangkan saat ini rata-rata tipe DDR SDRAM (atau sering disebut DDR saja). Untuk DDR ada DDR1, DDR2 dan DDR3, dan ini harus sama tipenya dengan Memory yang ada di komputer.

Bagaimana mengetahui Tipe Memory di komputer ?
Jika masih mempunyai buku panduan (manual) Motherboard, maka disana dijelaskan tentang spesifikasi komponen yang didukung termasuk Tipe Memory. Cara lainnya adalah dengan software gratis CPU-Z yang bisa di download dari http://www.cpuid.com/. Dengan aplikasi ini bisa diketahui jenis memory dan Ukuran/kapasitasnya.

Jika komputer masih mempunyai memory 512 MB atau kurang, maka upgrade memory biasanya akan cukup membantu meningkatkan kecepatan komputer.

UPGRADE CPU (PROCESSOR)
Processor akan berpengaruh cukup besar ke kinerja komputer. Tetapi untuk mengupgrade processor tidak semudah mengupgrade memory, karena untuk melepas dan memasang beberapa CPU kadang harus memerlukan teknik khusus. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan socket CPU di motherboard. Untuk mengetahuinya bisa dilihat di buku Manual Motherboard atau dengan program CPU-Z.

Upgrade CPU akan meningkatkan kecepatan hampir semua program komputer, terutama program yang menggunakan perhitungan sangat kompleks seperti Matlab, Rendering animasi 3D, Programming, Pengolahan Citra/Image di Photoshop, Memproses grafik yang cukup banyak dengan Corel Draw dan lainnya.

UPGRADE VGA (Kartu Grafis)
VGA (Kartu grafis) merupakan komponen yang memproses image dan menampilkannya di monitor. Kemampuan VGA akan mempergaruh ke gambar yang dihasilkan di monitor, biasanya untuk menampilkan Animasi 3D, Game 3D, grafik 3D dengan kompleksitas yang tinggi dan lainnya. Jika tidak menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, VGA standard atau yang biasa menjadi satu dengan motherboard (on-board) biasanya sudah mencukupi.
Yang perlu diperhatikan ketika meng-upgrade VGA adalah slot yang digunakan. Ada slot AVG, PCI, PCI-E dan PCI-E 2. Untuk mengetahui bisa dilihat di buku manual motherboard yang disertakan atau melihat langsung di motherboard. Kemudian yang sering salah, hanya menilai besar Memory VGA saja. Karena yang lebih penting adalah Clock Memory VGA dan GPU Frequency (Processor yang ada di VGA). Misalnya VGA 128 MB dengan Clock Memory 500 MHz dan GPU 400 MHz akan lebih cepat dibanding VGA 256 MB dengan Clock Memory 400 MHz dan GPU Frequnecy 300 MHz. Jika sudah familiar dengan VGA, Bus Width (lebar jalur data) juga berpengaruh ke kecepatan VGA.

sumber : http://ebsoft.web.id/tips-meng-upgrade-komputer/

kode beep bios award,phoenix,AMI


AMI BIOS Beep Codes:
Beeps
Error Message
Description
1 short
DRAM refresh failure
The programmable interrupt timer or programmable interrupt controller has probably failed
2 short
Memory parity error
A memory parity error has occurred in the first 64K of RAM.  The RAM IC is probably bad
3 short
Base 64K memory failure
A memory failure has occurred in the first 64K of RAM.  The RAM IC is probably bad
4 short
System timer failure
The system clock/timer IC has failed or there is a memory error in the first bank of memory
5 short
Processor error
The system CPU has failed
6 short
Gate A20 failure
The keyboard controller IC has failed, which is not allowing Gate A20 to switch the processor to protected mode. Replace the keyboard controller
7 short
Virtual mode processor exception error
The CPU has generated an exception error because of a fault in the CPU or motherboard circuitry
8 short
Display memory read/write error
The system video adapter is missing or defective
9 short
ROM checksum error
The contents of the system BIOS ROM does not match the expected checksum value.  The BIOS ROM is probably defective and should be replaced
10 short
CMOS shutdown register read/write error
The shutdown for the CMOS has failed
11 short
Cache error
The L2 cache is faulty
1 long, 2 short
Failure in video system
An error was encountered in the video BIOS ROM, or a horizontal retrace failure has been encountered
1 long, 3 short
Memory test failure
A fault has been detected in memory above 64KB
1 long, 8 short
Display test failure
The video adapter is either missing or defective
2 short
POST Failure
One of the hardware testa have failed
1 long
POST has passed all tests



Phoenix ISA/MCA/EISA BIOS Beep Codes:
The beep codes are represented in the number of beeps. E.g. 1-1-2 would mean 1 beep, a pause, 1 beep, a pause, and 2 beeps.
  • With a Dell computer, a 1-2 beep code can also indicate that a bootable add-in card is installed but no boot device is attached. For example, in you insert a Promise Ultra-66 card but do not connect a hard drive to it, you will get the beep code. I verified this with a SIIG (crap -- avoid like the plague) Ultra-66 card, and then confirmed the results with Dell. Submitted by John Palmer.
Beeps
Error Message
Description
1-1-2
CPU test failure
The CPU is faulty.  Replace the CPU
Low 1-1-2
System board select failure
The motherboard is having an undetermined fault.  Replace the motherboard
1-1-3
CMOS read/write error
The real time clock/CMOS is faulty.   Replace the CMOS if possible
Low 1-1-3
Extended CMOS RAM failure
The extended portion of the CMOS RAM has failed.  Replace the CMOS if possible
1-1-4
BIOS ROM checksum error
The BIOS ROM has failed.  Replace the BIOS or upgrade if possible
1-2-1
PIT failure
The programmable interrupt timer has failed.  Replace if possible
1-2-2
DMA failure
The DMA controller has failed.   Replace the IC if possible
1-2-3
DMA read/write failure
The DMA controller has failed.   Replace the IC if possible
1-3-1
RAM refresh failure
The RAM refresh controller has failed
1-3-2
64KB RAM failure
The test of the first 64KB RAM has failed to start
1-3-3
First 64KB RAM failure
The first RAM IC has failed.   Replace the IC if possible
1-3-4
First 64KB logic failure
The first RAM control logic has failed
1-4-1
Address line failure
The address line to the first 64KB RAM has failed
1-4-2
Parity RAM failure
The first RAM IC has failed.   Replace if possible
1-4-3
EISA fail-safe timer test
Replace the motherboard
1-4-4
EISA NMI port 462 test
Replace the motherboard
2-1-1
64KB RAM failure
Bit 0; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-1-2
64KB RAM failure
Bit 1; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-1-3
64KB RAM failure
Bit 2; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-1-4
64KB RAM failure
Bit 3; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-2-1
64KB RAM failure
Bit 4; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-2-2
64KB RAM failure
Bit 5; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-2-3
64KB RAM failure
Bit 6; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-2-4
64KB RAM failure
Bit 7; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-3-1
64KB RAM failure
Bit 8; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-3-2
64KB RAM failure
Bit 9; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-3-3
64KB RAM failure
Bit 10; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-3-4
64KB RAM failure
Bit 11; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-4-1
64KB RAM failure
Bit 12; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-4-2
64KB RAM failure
Bit 13; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-4-3
64KB RAM failure
Bit 14; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
2-4-4
64KB RAM failure
Bit 15; This data bit on the first RAM IC has failed.  Replace the IC if possible
3-1-1
Slave DMA register failure
The DMA controller has failed.   Replace the controller if possible
3-1-2
Master DMA register failure
The DMA controller had failed.   Replace the controller if possible
3-1-3
Master interrupt mask register failure
The interrupt controller IC has failed
3-1-4
Slave interrupt mask register failure
The interrupt controller IC has failed
3-2-2
Interrupt vector error
The BIOS was unable to load the interrupt vectors into memory.  Replace the motherboard
3-2-3
Reserved

3-2-4
Keyboard controller failure
The keyboard controller has failed.   Replace the IC if possible
3-3-1
CMOS RAM power bad
Replace the CMOS battery or CMOS RAM if possible
3-3-2
CMOS configuration error
The CMOS configuration has failed.   Restore the configuration or replace the battery if possible
3-3-3
Reserved

3-3-4
Video memory failure
There is a problem with the video memory.  Replace the video adapter if possible
3-4-1
Video initialization failure
There is a problem with the video adapter.  Reseat the adapter or replace the adapter if possible
4-2-1
Timer failure
The system's timer IC has failed.   Replace the IC if possible
4-2-2
Shutdown failure
The CMOS has failed.  Replace the CMOS IC if possible
4-2-3
Gate A20 failure
The keyboard controller has failed.   Replace the IC if possible
4-2-4
Unexpected interrupt in protected mode
This is a CPU problem.  Replace the CPU and retest
4-3-1
RAM test failure
System RAM addressing circuitry is faulty.  Replace the motherboard
4-3-3
Interval timer channel 2 failure
The system timer IC has failed.   Replace the IC if possible
4-3-4
Time of day clock failure
The real time clock/CMOS has failed.   Replace the CMOS if possible
4-4-1
Serial port failure
A error has occurred in the serial port circuitry
4-4-2
Parallel port failure
A error has occurred in the parallel port circuitry
4-4-3
Math coprocessor failure
The math coprocessor has failed.   If possible, replace the MPU

Beeps
Description
1-1-1-3
Verify real mode
1-1-2-1
Get CPU type
1-1-2-3
Initialize system hardware
1-1-3-1
Initialize chipset registers with initial values
1-1-3-2
Set in POST flag
1-1-3-3
Initialize CPU registers
1-1-4-1
Initialize cache to initial values
1-1-4-3
Initialize I/O
1-2-1-1
Initialize power management
1-2-1-2
Load alternative registers with initial POST values
1-2-1-3
Jump to UserPatch0
1-2-2-1
Initialize timer initialization
1-2-3-1
8254 timer initialization
1-2-3-3
8237 DMA controller initialization
1-2-4-1
Reset Programmable Interrupt Controller
1-3-1-1
Test DRAM refresh
1-3-1-3
Test 8742 Keyboard Controller
1-3-2-1
Set ES segment register to 4GB
1-3-3-1
Autosize DRAM
1-3-3-3
Clear 512K base memory
1-3-4-1
Test 512K base address lines
1-3-4-3
Test 51K base memory
1-4-1-3
Test CPU bus-clock frequency
1-4-2-1
CMOS RAM read/write failure (this commonly indicates a problem on the ISA bus such as a card not seated)
1-4-2-4
Reinitialize the chipset
1-4-3-1
Shadow system BIOS ROM
1-4-3-2
Reinitialize the cache
1-4-3-3
Autosize the cache
1-4-4-1
Configure advanced chipset registers
1-4-4-2
Load alternate registers with CMOS values
2-1-1-1
Set initial CPU speed
2-1-1-3
Initialize interrupt vectors
2-1-2-1
Initialize BIOS interrupts
2-1-2-3
Check ROM copyright notice
2-1-2-4
Initialize manager for PCI Options ROMs
2-1-3-1
Check video configuration against CMOS
2-1-3-2
Initialize PCI bus and devices
2-1-3-3
initialize all video adapters in system
2-1-4-1
Shadow video BIOS ROM
2-1-4-3
Display copyright notice
2-2-1-1
Display CPU type and speed
2-2-1-3
Test keyboard
2-2-2-1
Set key click if enabled
2-2-2-3
Enable keyboard
2-2-3-1
Test for unexpected interrupts
2-2-3-3
Display prompt "Press F2 to enter setup"
2-2-4-1
Test RAM between 512K and 640K
2-3-1-1
Test expanded memory
2-3-1-3
Test extended memory address lines
2-3-2-1
Jump to UserPatch1
2-3-2-3
Enable external and CPU caches
2-3-2-3
Configure advanced cache registers
2-3-3-1
Enable external and CPU caches
2-3-3-2
Initialize SMI handler
2-3-3-3
Display external cache size
2-3-4-1
Display shadow message
2-3-4-3
Display non-disposable segments
2-4-1-1
Display error messages
2-4-1-3
Check for configuration errors
2-4-2-1
Test real-time clock
2-4-2-3
Check for keyboard errors
2-4-4-1
Setup hardware interrupt vectors
2-4-4-3
Test coprocessor if present
3-1-1-1
Disable onboard I/O ports
3-1-1-3
Detect and install external RS232 ports
3-1-2-1
Detect and install external parallel ports
3-1-2-3
Reinitialize onboard I/O ports
3-1-3-1
Initialize BIOS Data Area
3-1-3-3
Initialize Extended BIOS Data Area
3-1-4-1
Initialize floppy controller
3-2-1-1
Initialize hard disk controller
3-2-1-2
Initialize local bus hard disk controller
3-2-1-3
Jump to UserPatch2
3-2-2-1
Disable A20 address line
3-2-2-3
Clear huge ES segment register
3-2-3-1
Search for option ROMs
3-2-3-3
Shadow option ROMs
3-2-4-1
Setup power management
3-2-4-3
Enable hardware interrupts
3-3-1-1
Set time of day
3-3-1-3
Check key lock
3-3-3-1
Erase F2 prompt
3-3-3-3
Scan for F2 keystroke
3-3-4-1
Enter SETUP
3-3-4-3
Clear in-POST flag
3-4-1-1
Check for errors
3-4-1-3
POST done - prepare to boot operating system
3-4-2-1
One beep
3-4-2-3
Check password (optional)
3-4-3-1
Clear global descriptor table
3-4-4-1
Clear parity checkers
3-4-4-3
Check virus and backup reminders
4-1-1-1
Try to boot with INT 19
4-2-1-1
Interrupt handler error
4-2-1-3
Unknown interrupt error
4-2-2-1
Pending interrupt error
4-2-2-3
Initialize option ROM error
4-2-3-1
Shutdown error
4-2-3-3
Extended Block Move
4-2-4-1
Shutdown 10 error
4-2-4-3
Keyboard Controller failure (most likely problem is with RAM or cache unless no video is present)
4-3-1-3
Initialize the chipset
4-3-1-4
Initialize refresh counter
4-3-2-1
Check for Forced Flash
4-3-2-2
BIOS ROM is OK
4-3-2-4
Do a complete RAM test
4-3-3-1
Do OEM initialization
4-3-3-2
Initialize interrupt controller
4-3-3-3
Read in bootstrap code
4-3-3-4
Initialize all vectors
4-3-4-2
Initialize the boot device
4-3-4-3
Boot code was read OK


Award BIOS Beep Codes:

Beeps
Error Message
Description
1long, 2 short
Video adapter error
Either video adapter is bad or is not seated properly.  Also, check to ensure the monitor cable is connected properly.
Repeating (endless loop)
Memory error
Check for improperly seated or missing memory.
1long, 3short
No video card or bad video RAM
Reseat or replace the video card.
High frequency beeeps while running
Overheated CPU
Check the CPU fan for proper operation. Check the case for proper air flow.
Repeating High/Low
CPU
Either the CPU is not seated properly or the CPU is damaged. May also be due to excess heat. Check the CPU fan or BIOS settings for proper fan speed.

Award specifies these codes as the only valid beep codes.  If anyone knows of any others, please forward them to me for posting.  Thank you

Unkown Codes:
If you know what these codes mean, plese let me know. If you have an unknown code, please let me know so I can get it added here.
One beep, starting out low, then ending high. Submitted by Stu.
Continuous beeping, each lasting about three seconds. The beeping does not stop. Seems to be CPU related. Submitted by baders.

Submissions:
  • Cold boot only on my new board (Asus P4T-E, bios 1005) I experienced the normal 1 beep and then 5 seconds later, 3 short beeps and then my system went into sleep mode. Changing the Suspend Mode to off OR increasing the # of seconds to enter suspend from default cured the problem. Submitted by Steve Trembley.
  • Award BIOS 6.00PG/Asus P4T-E: 4 long beeps when turning on your system might indicate yout CPU fan is either damaged ot running to slow. Check your CPU fan. Clean or replace it with a new one.
    Submitted by Philipp Golemis
  • Award BIOS 4.51PG/Soyo SY-6BB: A repeating high/low beeping. This is due to excess heat alarm. Solution: Change the settings in the BIOS or add/replace CPU fan.
    Submitted by Michel Carlier (Belgium)
  • Award BIOS/Asus A7V133: Check "Fan Check Beeping" under the "Power Management" options in the BIOS.
    Submitted by Jonathan Gardner
  • Award BIOS 6.00/Abit KR7A-133: One low pitched tone for every 5 seconds, over and over. System boots fine, but will not reboot from a warm boot. The system will reboot from a cold boot though. Check the fan speed in the BIOS and change it to a higher speed.
    Submitted by Dave Lowe - NTL
  • Award BIOS 4.51PG/Gigabyte GA-BX2000: Five short beeps sound when the main BIOS is corrupted and the spare BIOS has to be loaded as only choice for successful boot. Submitted by Andy

 disadur dari :
http://www.bioscentral.com/beepcodes/amibeep.htm#
http://www.bioscentral.com/beepcodes/phoenixbeep.htm#
http://www.bioscentral.com/beepcodes/awardbeep.htm#